Film the billionaire
adalah salah satu film asal negara thailand yang banyak mendapatkan penghargaan, hal ini dikarenakan kualitas film yang bagus ditambah lagi dengan cerita berdasarkan kisah nyata.
Film ini bercerita tentang perjuangan seorang anak muda bernama top ittipat, yang bermimpi ingin menjadi seorang pengusaha sukses. Namun sebelumnya dia adalah seorang anak yang sangat gemar bermain game online.
Dari game online nya tersebut bahkan top sampai mampu membeli mobil sendiri, dan membeli perangkat komputer untuk keperluan game nya.
Hingga pada suatu saat, akun game nya diblokir karena dianggap telah menyalahi aturan. Kehilangan akun game membuat top berpikir untuk berbisnis dengan berjualan dvd player.
Berjualan dvd player adalah kegagalan pertama top, dvd yang dijualnya banyak yang rusak dan tidak bergaransi dan akhirnya top pun berhenti berjualan dvd.
Gagal dengan usaha dvd player tidak lantas membuat top berhenti, suatu ketika saat top mengunjungi food expo, top tertarik untuk menyewa mesin pemanggang kacang otomatis. Dan diapun beralih menjual kacang panggang.
Top berjualan kacang panggang dengan menyewa tempat di sebuah mall. namun sebelum top sempat mendapatkan untung, pihak mall memutuskan untuk membatalkan kontrak karena asap dari mesin milik top mengotori plafon mall.
Kegagalan usaha menjual kacang lagi-lagi tidak membuat top berhenti. suatu saat top mencicipi camilan rumput laut yang diberi oleh sang pacar, dan diapun berpikir untuk berjualan camilan rumput laut.
Usaha camilan rumput laut ini merupakan awal dari keberhasilan top, tapi sebelum itu top berulang kali mengalami kegagalan dalam membuat camilan rumput laut. Puluhan kardus rumput laut telah dihabiskan tapi belum juga ada yang berhasil.
Hingga suatu hari rumput laut yang tersisa hanya yang sudah terkena air hujan lalu top mengolahnya dan ternyata rasanya enak.
Menemukan resep rumput laut yang enak belum membuat usaha top berhasil, kemudian ia terpikir untuk memasarkan produknya di seven eleven. Namun lagi-lagi top mengalami kesulitan, produknya dianggap terlalu mahal dan kemasannya tidak menarik.
Setelah berhasil memperbaiki kemasan, akhirnya produk top diterima di seven eleven. Namun dengan syarat top harus memiliki pabrik berlisensi GMP. Hal ini membuat top putus asa dan menjual mobilnya untuk menyusul orang tuanya ke cina.
Sebelum pergi ke cina top ingin menebus jimat sang ayah, namun pemilik toko meminta top untuk membayar dengan mahal. Top pun akhirnya nekad membangun pabrik dari gudang keluarga yang disita oleh bank.
Setelah pabrik didirikan, petugas GMP melakukan survei dan menemukan banyak kekurangan, namun top berjanji untuk memperbaikinya. Da akhirnya pabrik top lolos standar GMP.
Setelah berjuang sangat keras akhirnya top berhasil meraih mimpinya dan top berhasil memulangkan kedua orangtuanya.